RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "


Rindu tak Bernada


Rindu tak Bernada

wahai engkau yang jiwanya sepi, disini aku meneriakkan nama mu
dalam sekat kaca itu, separuh jiwaku terpenjara bersamamu
ingin aku teriakkan rinduku ini, tapi pada siapa?
adakah jeritku didengar?
aku suarakan rinduku tanpa nada, yang tergambar dari setiap talian kata yang aku pasung dalam kekosongannya
sering aku berdialog tanpa bayang kehidupan yang mampu membalas
seiring tarian putaran waktu
akan terus aku suarakan rinduku yang tak bernada
dalam talian kataku aku wakilkan segala jerit yang tak nampak digendang telinga mereka
nampak  atau terbutakan oleh mereka talian kataku
akan tetap terus aku suarakan
karena dalam talian kataku aku bersuara
menyuarakan apa yang tak mampu mulutku ujurakan
dan tak perlu aku simpan aku berkalang tanah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku dan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Aku dan Jurusanku
oleh
 Agustin Dwi Anggraeni
Ketika kita berbicara tentang kuliah, tentu kita menginginkan yang paling tinggi dengan kemampuan kita. Misalnya dokter, polisi atau bahkan ada yang menginginkan menjadi artis. Tetapi satu hal yang seharusnya menjadi pertimbangan yang paling penting yaitu niat. Ada sebuah kata bijak yang selalu mengingatkanku “perjuangan dan pengorbanan atas suatu hal adalah tombak penghargaan atas suatu hal tersebut”.
Banyak orang di luaran sana mengangap bahwa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu tidak keren tidak berkelas, namun mereka tidak merasakan dan memahami tentang hal yang mereka cibir, sering saya mendapat pertanyaan “kenapa tidak mengambil jurusan lain, Sastra Inggris misalnya” mereka beranggapan Sastra Inggris lebih menarik dan mengesankan bila dibandingkan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penilaian dan perkataan meraka yang seperti itu tidak membuat ku malu dengan jurusan ku ini, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang mereka anggap remeh tapi bagiku ini adalah jurusan yang telah aku pilih, akan menjadi awal di mana aku dan masa depanku,
Berbicara tentang bahasa Indonesia, yaitu bahasa pemersatu bangsa kita ini, Bangsa Indonesia. Bila mereka memandang remeh dan sebelah mata pada bahasa Indonesia, bukankah dengan tidak langsung mereka malu pada negara mereka, negara yang mana mereka tempati, dan bahasa yang mereka gunakan bukankah bahasa Indonesia? bahasa yang mereka lihat dengan sebelah mata. Terus mengapa mereka masih tetap tinggal di Indonesia, mengapa mereka masih menggunakan bahasa Indonesia?
Dari sini lah saya berharap, saya dan teman-teman di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya ini dapat membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Bahwa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia tidak dapat dipandang hanya dengan sebelah mata, jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia FIB UB akan dikenal oleh fakultas-fakultas dan Universitas-universitas lain, dan jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia pantas mendapatkan apresiasi yang sama dengan jurusan lain, meski di kalangan Universitas Brawijaya jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia merupakan progam studi yang baru, tetapi itu bukan berarti jurusan kami tidak memiliki prestasi yang patut untuk dibanggakan, ditahun yang kedua ini jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia sudah memperoleh banyak prestasi dan kedepannya akan semakin banyak lagi prestasi-prestasi yang akan diraih oleh Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
Mereka yang menganggap bahwa jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia merupakan jurusan yang tidak lebih baik dari jurusan lain akan berubah pikiran. Mereka akan bangga akan bahasa Indonesia.
Kelak jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia akan dikenal oleh semua lapisan masyarakat dan akan menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati oleh calon-calon mahasiswa. Bersama teman-teman yang lain, Pendidikn Bahasa dan Sastra Indonesia akan lebih baik, berkarya, berprestasi saat menjadi mahasiswa, dan akan menjadi orang yang bermanfaat dan sukses setelah lulus.
Apabila yang lain malu dan meremehkan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, kami Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia tidak memiliki sedikitpun rasa malu dengan jurusan kami, kami bangga akan jurusan kami, kalau bukan kami lalu siapa lagi yang akan memulai perubahan dan menunjukkan kepada mereka, bahwa apa yang mereka remehkan adalah suatu yang membanggakan dan memang pantas untuk menjadi suatu pilihan.
Seperti pepatah lama mengatakan “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” meski pada awalnya memang sulit untuk mewujudkan itu semua, namun dengan usaha dan kepercayaan, semua itu tidak akan mustahil bagi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keterampilan Membaca

-->

KETERAMPILAN MEMBACA
DEFINISI MEMBACA:
Membaca adalah salah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititik beratkan pada keterampilan membaca dari pada teori-teori membaca itu sendiri. Ada pun tiga komponen keterampilan membaca, yaitu:
1.       Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2.       Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistic yang formal.
3.       Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan  makna.
Membaca juga adapat diartikan sebagai suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambing-lambang tertulis. Juga sebagai  suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat,yakni memahami makna yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Makna bacaan  tidak terletak pada halaman tertulis tetapi pada sang pembaca itu sendiri.  Dengan membaca kita dapat memperoleh informasi dari teks,baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram atau kombinasi semua itu. Membaca telah termasuk melakukan aktivitas kompleks denagan mengerahkan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, seperti, khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
HAKIKAT MEMBACA:    
Tujuan membaca adalah untuk memahami isinya. Untuk memahami isi, kita harus mengerti gagasan (topik) dasar apa yang kita baca,membaca sangatlah perlu dalam kehidupan sehari-hari manusia. Membaca tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan.   Oleh sebab itu membaca sangatlah penting bagi manusia dan juga kehidupan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tahap-tahap Proses Membaca, Elemen Membac, Tahap-tahap Kegiatan Membaca


RESUME TAHAP-TAHAP PROSES MEMBACA,ELEMEN MEMBACA, TAHAP-TAHAP KEGIATAN MEMBACA
PROSES MEMBACA
Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental  untuk menemukan makna dari  tulisan, walaupun dalam kegiatan itunterjadi proses pengenalan huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting, 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis.                                                                                                                             Proses membaca menurut Burn, Rose dan Ross (1984) merupakan proses penerimaan simbol oleh  sensori, kemudian menginterprestasikan symbol, atau kata yang dilihat atau mempresepsikan, mengenali hubungan antara imbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan.                    Dijabarkan oleh Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan pada lambang-lambang tertulis.                                      Finochiaro dan Bonomo  (Tariga, 1985) mendefinisikan secara singkat, membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.
                Membaca memiliki tahapan proses yang mudah, Diantanya dengan cara membaca  efekti SQ3R  ialah:
1.       SURVEY atau meninjau
2.       QUESTION atau bertanya
3.       READ atau membaca
4.       RECITE  atau menuturkan
5.       REVIEW atau mengulang 


ELEMEN MEMBACA                
1.       Elemen Gerak
2.       Elemen Pemahaman 
3.       Kopetensi Kebahasaan
4.       Kemampuan Mata
5.       Penentuan Informasi Fokus
6.       Teknik-teknik membaca
7.       Fleksibilitas  membaca
8.       Kebiasaan membaca
TAHAP-TAHAP KEGIATAN MEMBACA
1.       Kegiatan pramembaca
2.       Kegiatan membaca
3.       Dan Kegiatan pascamembaca
Beragam Variasi Kegiatan Pramembaca
                Disebut kegiatan pramembaca karena kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan kegiatan membaca.
Beragam Variasai Kegiatan Tahap Membaca
                Kegiatan pada tahap membaca adalah salah  satu tahap kegiatan penting dan utama dalam keselurahan tahapan membaca.
Beragam Variasi Kegiatan Setelah Membaca
                Disebut  kegiatan pasca membaca karena kegiatan ini dilakukan setelah seorang  melakukan kegiatan membaca.
                Jika keseluruhan Tahap-tahap proses membaca, elemem membaca, tahap-tahap kegiatan membaca tersebut disatukan dan dipahami oleh orang, maka biasanya dia akan memiliki kemampuan membaca yang cukup baik.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resume Novel Pertemuan Dua Hati ( NH. DHINI )

 RESUME NOVEL PERTEMUAN DUA HATI
( NH.DINI )
Aku hampir 10 tahun mengajar di Purwodadi. Aku tinggal bersama suami, 3 orang anakku dan uwakku. Suamiku bekerja sebagai montir di sebuah perusahaan di kota. Aku dan keluargkua pindah ke Semerang karena suamiku dipindah-tugaskan. Di Semarang, aku tetap menjadi guru SD tempat anakku bersekolah. Pada hari pertama aku mengajar, aku memperkenalkan diri kepada murid-muridku dan mengabsen kehadiran muridku. Hari itu ada 3 anak yang tidak hadir, salah satunya adalah Waskito. Setelah empat hari mengajar, Waskito belum juga masuk. Aku menanyakan kepada murid-muridku tentang ketidakhadiran Waskito. Dari murid-muridku, dia mengetahui bahwa teman-temannya tidak menyukai Waskito, sebab Waskito adalah anak yang kasar, kurang ajar, dan sulit diatur. Menurut guru-guru yang pernah mengajar kelas tersebut, mereka menganggap Waskito sebagai murid yang sukar.
Setelah itu, aku mengirim surat kepada Nenek Waskito. Sore hari yang telah ditentukan, aku mengunjungi rumah Nenek Waskito. Dari nenek Waskito, aku memperoleh banyak informasi tentang Waskito. Waskito pernah dipukul oleh ayahnya karena dia membolos. Selama berada di rumah orangtuanya, dia tidak pernah ditegur dan diberi tahu mana yang baik dan buruk. Tetapi selama tinggal 1,5 tahun dirumah Neneknya, Waskito bersikap manis, sopan, sering mengerjakan tugas rumah, masuk sekolah secara teratur. Hasilnya Waskito menjadi murid yang normal. Rapotnya menunjukan kemajuan. Namun, orang tuanya mengambilnya kembali. Setelah mendengar semua informasi mengenai Waskito dari neneknya, aku jadi mengerti perasaan Waskito.
Pada suatu hari, Waskito membunuh seekor kelinci yang dibawa temannya. Teman-temannya melaporkan pada guru dan aku langsung mengajak Waskito bicara. Waskito menolak untuk mengobrol dan menghindar dari ku. Hari demi hari, akui mencoba untuk mendekati Waskito, mengajaknya untuk berkonsultasi. Lama kelamaan, hati Waskito luluh dan bersedia untuk berbicara. Seperti kata neneknya, kemarahan dan kesukarannya didorong oleh hati yang kekurangan perhatian dari keluarganya. Selama tiga bulan keadaan tenang dan Waskito tidak membuat onar.
 Hingga pada suatu hari, Waskito mengamuk saat jam istirahat. Guru-guru mengusulkan agar Waskito dikeluarkan dari sekolah. Tapi aku mempertahankan muridku tersebut. Dia meminta waktu satu bulan kepada sekolah untuk mengubah sifat Waskito yang tidak baik. Kepala Sekolah pun mengabulkan permintaanku. Sejak kejadian itu, pada waktu istirahat aku lebih sering berada dikelas. Aku pun sering mengobrol dengan Waskito. Aku  merasa lebih dekat dengan muridku tersebut. Pada raport berikutnya berisi angka-angka normal. Waskito tidak pernah mengacau seperti yang dilakukannya tempo hari. Pada akhir tahun pelajaran, Waskito naik kelas. Budenya datang ke sekolah berterima kasih kepada Kepala Sekolah, guru-guru terutama kepada ku. Atas keuletanku, Waskito menjadi murid yang lebih dari biasa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resume Makalah Inferensi


RESUME MAKALAH INFERENSI
2.1 Memahami Inferensi
Inferensi sebagai berikut (1) proses logis atau konseptual dalam menarik makna dari satu pernyataan atau lebih; (2) simpulan yang dicapai; (3) deduksi atau menarik suatu simpulan dari premis-premis yang diterima sebagai betul atau benar; (4) induksi, menarik suatu kesimpulan dari pernyataan-pernyataan faktual yang diambil sebagai evidensi bagi kesimpulan.
Untuk menyusun inferensi, dapat diterapkan dua prinsip, yaitu prinsip analogi dan prinsip penafsiran lokal.
2.2 Menyusun inferensi
Kita menyusun kesimpulan berdasarkan istilah-istilah yang digunakan dalam deskripsi.
2.3 a.   Menginferensi Ide Pokok
Ide pokok adalah hal pokok yang sedang dibicarakan atau dibahas, baik dalam tulisan maupun dalam percakapan. Inferensi yang tepat atas ide pokok, baik dalam tulisan maupun lisan, akan menghindarkan pembaca/pendengar dari kesalah-pahaman pokok pembicaraan yang dikemukakan  penulis/pembicara.
Ciri-ciri kalimat yang mengandung ide pokok dalam tulisan:
-         dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh tanpa menimbulkan tanda tanya
-         berisi tentang informasi umum
-         biasanya merupakan kalimat umum
-         tidak mengandung referensi
b.      Menginferensi Urutan
Urutan yang dimaksud di sini adalah urutan peristiwa atau kejadian yang dirangkaikan dalam sebuah pembicaraan atau sebuah tulisan. Urutan yang dijelaskan secara tepat tentu akan mempermudah pendengar/pembaca memahami jalannya cerita.
c.       Menginferensi Perbandingan
Perbandingan dalam bacaan dapat dinyatakan secara tersurat atau secara tersirat.Perbandingan biasanya dapat berupa persamaan dan perbedaan. Perbandingan tersurat dapat diketahui dengan penggunaan kata, frasa, atau kalimat perbandingan secara eksplisit. Perbandingan tersirat harus ditemukan sendiri oleh pembaca karena tidak dinyatakan secara eksplisit oleh penulisnya.
d.      Menginferensi Hubungan Sebab Akibat
Hubungan sebab akibat merupakan hubungan antarproposisi yang satu menyatakan sebab dan proposisi lain sebagai akibat.
e.       Menginferensi Watak Tokoh
Watak dalam kamus diartikan sebagai sifat batin manusia yg mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
f.       Memprediksi Hasil
Prediksi merupakan pengetahuan inferensial yang dinyatakan sebelum terjadi sesuatu yang sungguh-sungguh tiba atau diharapkan tiba, yang dibuat berdasarkan kebiasaan-kebiasaan dalam pengalaman-pengalaman lalu.
Kesalahan membuat prediksi berdampak pada pemahaman isi. Dengan kata lain, prediksi yang tepat dapat mempertinggi nilai komunikatif sebuah ujaran yang diungkapkan. Makin tepat prediksi yang dihipotesiskan, makin tinggi nilai komunikasi suatu ujaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS