Rindu tak Bernada
wahai engkau yang jiwanya sepi, disini aku meneriakkan
nama mu
dalam sekat kaca itu, separuh jiwaku terpenjara
bersamamu
ingin aku teriakkan rinduku ini, tapi pada siapa?
adakah jeritku didengar?
aku suarakan rinduku tanpa nada, yang tergambar
dari setiap talian kata yang aku pasung dalam kekosongannya
sering aku berdialog tanpa bayang kehidupan yang
mampu membalas
seiring tarian putaran waktu
akan terus aku suarakan rinduku yang tak bernada
dalam talian kataku aku wakilkan segala jerit
yang tak nampak digendang telinga mereka
nampak
atau terbutakan oleh mereka talian kataku
akan tetap terus aku suarakan
karena dalam talian kataku aku bersuara
menyuarakan apa yang tak mampu mulutku ujurakan
dan tak perlu aku simpan aku berkalang tanah
0 komentar:
Posting Komentar